Kata-Kata Penuh Kasih
Ayat Renungan.
Hendaklah
kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu,
bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. (Kolose 4:6)
Renungan.
Paulus
menasihati jemaat supaya kasih yang menjadi gaya hidup orang Kristen
tampak dalam kata-katanya. Kita tahu kata-kata (lidah) memiliki kekuatan
yang luar biasa. Dengan kata-kata kita mengungkapkan perasaan cinta,
perasaan menyesal dan berbagai emosi kita. Dengan kata-kata kita dapat
menghibur, membangun semangat dan menguatkan orang lain. Dalam Amsal
10:20-21 dikatakan “Lidah orang benar seperti perak pilihan…bibir orang
benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang
akal budi”. Namun, sebaliknya kata-kata juga dapat mematahkan semangat
orang atau membakar amarah sehingga tidak terkendali (Jak 3:6)
Nasihat
Paulus ini sangat strategis untuk kita renungkan dalam rangka
mengontrol kekuatan dari kata-kata itu. Ada beberapa hal yang
diperhatikan supaya kata-kata kita senantiasa penuh kasih. Pertama: Apa
isi hati kita? Mari kita isi penuh kasih, tidak setengah atau tumpah.
Seseorang yang mengatakan hal yang baik, memiliki hati yang baik.
Seseorang yang mengatakan hal yang negative, memiliki hati yang
negative.
Kedua,
kata-kata yang penuh kasih itu sama dengan kata-kata dalam nama Tuhan
Yesus (Kol 3:17). Ini berarti kata-kata kita dengan persetujuanNya !
Dengan demikian tidak ada kata-kata yang mengutuk, bersumpah,
kebohongan, gossip atau fitnah. Kata-kata kita dalam nama Yesus akan
membangun semagnat membesarkan hati ketika ada kegagalan, menghibur
ketika ada duka. Kita membutuhkan kasih karunia Allah dalam hati kita !
Seperti makanan yang membutuhkan garam, sehingga makanan menjadi punya
cita rasa, tidak hambar demikianlah hati orang yang sudah diisi oleh
kasih karunia, kata-katanya menghadirkan kasih karunia. Amin.
Doa.
Tuhan kuasailah hati dan pikiran agar kata-kataku penuh dengan berkat. Amin.
Ayat Renungan.
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh
kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi
jawab kepada setiap orang. (Kolose 4:6)
Renungan.
Paulus menasihati jemaat supaya kasih
yang menjadi gaya hidup orang Kristen tampak dalam kata-katanya. Kita
tahu kata-kata (lidah) memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan
kata-kata kita mengungkapkan perasaan cinta, perasaan menyesal dan
berbagai emosi kita. Dengan kata-kata kita dapat menghibur, membangun
semangat dan menguatkan orang lain. Dalam Amsal 10:20-21 dikatakan
“Lidah orang benar seperti perak pilihan…bibir orang benar
menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal
budi”. Namun, sebaliknya kata-kata juga dapat mematahkan semangat orang
atau membakar amarah sehingga tidak terkendali (Jak 3:6)
Nasihat Paulus ini sangat strategis
untuk kita renungkan dalam rangka mengontrol kekuatan dari kata-kata
itu. Ada beberapa hal yang diperhatikan supaya kata-kata kita senantiasa
penuh kasih. Pertama: Apa isi hati kita? Mari kita isi penuh kasih,
tidak setengah atau tumpah. Seseorang yang mengatakan hal yang baik,
memiliki hati yang baik. Seseorang yang mengatakan hal yang negative,
memiliki hati yang negative.
Kedua, kata-kata yang penuh kasih itu
sama dengan kata-kata dalam nama Tuhan Yesus (Kol 3:17). Ini berarti
kata-kata kita dengan persetujuanNya ! Dengan demikian tidak ada
kata-kata yang mengutuk, bersumpah, kebohongan, gossip atau fitnah.
Kata-kata kita dalam nama Yesus akan membangun semagnat membesarkan hati
ketika ada kegagalan, menghibur ketika ada duka. Kita membutuhkan kasih
karunia Allah dalam hati kita ! Seperti makanan yang membutuhkan garam,
sehingga makanan menjadi punya cita rasa, tidak hambar demikianlah hati
orang yang sudah diisi oleh kasih karunia, kata-katanya menghadirkan
kasih karunia. Amin.
Doa.
Tuhan kuasailah hati dan pikiran agar kata-kataku penuh dengan berkat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar