Minggu, 17 Maret 2013

Kasih Dan Cinta

kasihdancintadariyarib.blogspot.com

Kata-Kata Penuh Kasih

Ayat Renungan.
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. (Kolose 4:6)
Renungan.
Paulus menasihati jemaat supaya kasih yang menjadi gaya hidup orang Kristen tampak dalam kata-katanya. Kita tahu kata-kata (lidah) memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan kata-kata kita mengungkapkan perasaan cinta, perasaan menyesal dan berbagai emosi kita. Dengan kata-kata kita dapat menghibur, membangun semangat dan menguatkan orang lain. Dalam Amsal 10:20-21 dikatakan “Lidah orang benar seperti perak pilihan…bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi”. Namun, sebaliknya  kata-kata juga dapat mematahkan semangat orang atau membakar amarah sehingga tidak terkendali (Jak 3:6)
Nasihat Paulus ini sangat strategis untuk kita renungkan dalam rangka mengontrol kekuatan dari kata-kata itu. Ada beberapa hal yang diperhatikan supaya kata-kata kita senantiasa penuh kasih. Pertama: Apa isi hati kita? Mari kita isi penuh kasih, tidak setengah atau tumpah. Seseorang yang mengatakan hal yang baik, memiliki hati yang baik. Seseorang yang mengatakan hal yang negative, memiliki hati yang negative.
Kedua, kata-kata yang penuh kasih itu sama  dengan kata-kata dalam nama Tuhan Yesus (Kol 3:17). Ini berarti kata-kata kita dengan persetujuanNya ! Dengan demikian tidak ada kata-kata yang mengutuk, bersumpah, kebohongan, gossip atau fitnah. Kata-kata kita dalam nama Yesus akan membangun semagnat membesarkan hati ketika ada kegagalan, menghibur ketika ada duka. Kita membutuhkan kasih karunia Allah dalam hati kita ! Seperti makanan yang membutuhkan garam, sehingga makanan menjadi punya cita rasa, tidak hambar demikianlah hati orang yang sudah diisi oleh kasih karunia, kata-katanya menghadirkan kasih karunia. Amin.
Doa.
Tuhan kuasailah hati dan pikiran agar kata-kataku penuh dengan berkat. Amin.
Ayat Renungan.
Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. (Kolose 4:6)
Renungan.
Paulus menasihati jemaat supaya kasih yang menjadi gaya hidup orang Kristen tampak dalam kata-katanya. Kita tahu kata-kata (lidah) memiliki kekuatan yang luar biasa. Dengan kata-kata kita mengungkapkan perasaan cinta, perasaan menyesal dan berbagai emosi kita. Dengan kata-kata kita dapat menghibur, membangun semangat dan menguatkan orang lain. Dalam Amsal 10:20-21 dikatakan “Lidah orang benar seperti perak pilihan…bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi”. Namun, sebaliknya  kata-kata juga dapat mematahkan semangat orang atau membakar amarah sehingga tidak terkendali (Jak 3:6)
Nasihat Paulus ini sangat strategis untuk kita renungkan dalam rangka mengontrol kekuatan dari kata-kata itu. Ada beberapa hal yang diperhatikan supaya kata-kata kita senantiasa penuh kasih. Pertama: Apa isi hati kita? Mari kita isi penuh kasih, tidak setengah atau tumpah. Seseorang yang mengatakan hal yang baik, memiliki hati yang baik. Seseorang yang mengatakan hal yang negative, memiliki hati yang negative.
Kedua, kata-kata yang penuh kasih itu sama  dengan kata-kata dalam nama Tuhan Yesus (Kol 3:17). Ini berarti kata-kata kita dengan persetujuanNya ! Dengan demikian tidak ada kata-kata yang mengutuk, bersumpah, kebohongan, gossip atau fitnah. Kata-kata kita dalam nama Yesus akan membangun semagnat membesarkan hati ketika ada kegagalan, menghibur ketika ada duka. Kita membutuhkan kasih karunia Allah dalam hati kita ! Seperti makanan yang membutuhkan garam, sehingga makanan menjadi punya cita rasa, tidak hambar demikianlah hati orang yang sudah diisi oleh kasih karunia, kata-katanya menghadirkan kasih karunia. Amin.
Doa.
Tuhan kuasailah hati dan pikiran agar kata-kataku penuh dengan berkat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar